Paris off Ramadhan
Ramadha
2012, sebuah awal dari sebuah perjalan hidup yang begitu tak kusangka. Ketika
itu aku yang masih berstatus mahasiswa harus rela menjalani ramadha tanpa
keluarga di kampong halamanku Jakarta. Bukanlah hal mudah menjalani ramadha ini
tanpa mereka di sekelilingku. Itu karena aku mengikuti study di paris.
Bertahun-tahun hidup tanpa mereka di sekeliligku sudah kujalani dan kini tiba
saatnya aku harus bisa menahan rasa dimana aku inigin berkumpul dengan mereka
di bulan ramadhan.
2 minggu telah berlalu, dan
tiba-tiba saja sebuah pesan muncul dari balik layar gadgetku. Ternyata itu
adalah sebuah pesan dari salah satu saudaraku di jakarta. Tak ku sangka
beritanya begitu mengejutkan, tiba-tiba saja aku di suruh pulang ke Jakarta
karena ayah yang jatuh sakit. Dan saat itu aku langsung segera bergegas untuk
mempersiapkan kepulangan ku ke Jakarta.
Setibanya di sana kehadiran ku
di sambut daam suasana sedih dan duka. Ternayata ayah telah tiada. Dan ketika
itu aku tak bisa membendung rasa sedihku dan tiba-tiba air mata mengalir di
pipi ku. Aku tak menyangka, kenapa semua ini bisa terjadi begitu cepat.
Kepergian ayah saat itu sangat memukul bainku karna aku belum sempat menjalani
ramadha dengan dengannya dan belum sempat juga meminta maaf kepadanya.
Setelah seminggu kepergian ayah,
aku harus kembali ke paris untuk menlanjutkan studyku. Hari-hari berlalu begitu
cepat dan tibalah saatnya dimana seluruh umat islam di dunia merayakan
kemenangannya
Bersambung :)